Bahaya Makan untuk Mencegah Kanker Usus Besar

Salam sehat sehat selalu kali ini kita membahas tentang bahaya kanker usus. Salah satu cara untuk mencegah kanker usus besar adalah dengan menerapkan pola makan sehat. Perlu diketahui bahwa kanker usus besar merupakan jenis kanker terbanyak nomor 4 di Indonesia, dan sekitar 8,5% dari total kematian akibat kanker di dunia disebabkan oleh kanker usus besar.


Kanker usus besar terjadi ketika sel-sel di dinding usus besar berubah menjadi ganas dan tumbuh tidak terkendali, sehingga merusak jaringan dan organ sehat di sekitarnya.
Penderita kanker usus besar pada stadium awal bisa saja tidak mengalami gejala apa pun. Saat kanker usus besar berkembang menjadi semakin berat, penderitanya dapat menunjukkan beberapa gejala, seperti nyeri perut, sembelit, diare, BAB berdarah, perut sering kembung, penurunan berat badan, dan cepat lelah.

Sekilas Mengenai Penyebab Kanker Usus Besar
Penyebab pasti terjadinya penyakit ini belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker usus besar, yaitu:

Memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita penyakit ini.
Berusia di atas 50 tahun.

Memiliki pola makan yang tidak sehat, misalnya sering mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol.
Merokok atau berlebihan dalam mengonsumsi alkohol.
Menderita penyakit tertentu, seperti radang usus dan diabetes.
Memiliki berat badan berlebih dan obesitas.
Cegah Kanker Usus Besar dengan Pola Makan Berikut Ini
Meskipun beberapa faktor risiko kanker usus besar tidak dapat dicegah, seperti faktor keturunan dan usia, namun peluang untuk terkena penyakit ini bisa dikurangi jika Anda menerapkan pola makan sehat. Caranya adalah dengan:

1. Membatasi konsumsi daging merah dan daging olahan
Daging merah dan daging olahan, terutama yang dimasak dalam temperatur tinggi (misalnya digoreng atau dibakar), dapat menghasilkan zat kimia dan radikal bebas yang berpotensi menyebabkan kanker. Oleh karena itu, batasilah konsumsi daging merah dan daging olahan paling banyak 70 gram per hari untuk orang dewasa.

Daging yang tergolong daging merah antara lain adalah daging sapi, domba, babi, dan kambing. Sedangkan contoh daging olahan adalah ham, sosis, bacon, kornet, dan daging kalengan.

Untuk mencegah kekurangan zat besi akibat pembatasan konsumsi daging merah, Anda bisa mengonsumsi daging ayam, ikan, kerang, telur, dan kacang-kacangan.

2. Memperbanyak asupan serat dan antioksidan
Serat dan antioksidan banyak terkandung dalam buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian, termasuk gandum utuh.

Serat berperan penting untuk melancarkan buang air besar (BAB) dan merangsang gerakan usus, sehingga membantu kelancaran pembuangan zat beracun yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker usus besar. Sedangkan antioksidan dapat melawan efek radikal bebas yang dapat merusak sel-sel usus besar.

Dari beberapa penelitian, ditemukan bahwa orang yang menjalani pola makan tinggi sayur dan buah (vegetarian) memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena kanker usus besar dibandingkan orang yang non-vegetarian.

3. Meningkatkan konsumsi lemak sehat, kalsium, dan vitamin D
Makanan tinggi lemak sehat, seperti omega-3, diduga baik untuk mencegah munculnya kanker usus besar. Asupan lemak sehat bisa diperoleh dari ikan laut dan minyak yang sehat.

Selain itu, kalsium dan vitamin D yang banyak terkandung dalam produk dairy, seperti susu, keju, dan yogurt, juga diduga baik untuk mencegah kanker usus besar. Namun, sebaiknya pilih susu dan produk susu yang rendah lemak.

Di samping mengubah pola makan, ada beberapa langkah yang juga sebaiknya Anda lakukan untuk mencegah kanker usus besar, yaitu:

Menjaga berat badan tetap ideal.
Rutin berolahraga selama kurang lebih 30 menit setiap hari.
Menghindari asap rokok.
Membatasi konsumsi minuman beralkohol tidak lebih dari 30 ml per hari.
Rutin menjalani pemeriksaan skrining kanker usus besar agar penyakit ini dapat terdeteksi sejak dini.
Jika keluarga Anda memiliki riwayat kanker usus besar atau Anda memiliki gaya hidup yang berisiko tinggi menyebabkan penyakit ini, lakukanlah pemeriksaan ke dokter  secara rutin. Semakin awal kanker usus besar terdeteksi dan diobati, peluang kesembuhannya juga akan semakin besar.